40 Fakta Tentang Cinta

 

01. Cinta adalah pencipta keindahan terhebat. (1Tim. 2:9-10)
02. Cinta adalah suatu wujud keinginan; dalam niat dan tindakan. (1Yoh. 3:18)
03. Cinta harus menjadi dasar dari segala sesuatu. (1Kor. 13:3)
04. Rumus untuk mencapai hubungan yang sukses: Perlakukan semua bencana seperti masalah sepele, tetapi jangan pernah memperlakukan masalah sepele seperti sebuah bencana. (Flp. 4:5)
05. Tidak ada yang dapat mengimbangi besarnya nilai kenangan bersama: kenangan melalui masa sulit bersama. (2Tim. 1:2-3)
06. Kita dapat menjaga kehidupan cinta kita bila menjadikannya sebagai prioritas dalam kehidupan kita. (Kid. 4:16)
07. Cinta selalu percaya akan adanya mukjizat. (Rm. 8:28)
08. Cinta membuat segala sesuatu menjadi ringan. (Mat. 11:28)
09. Ketika cinta harus menanggung sesuatu, ia tidak akan dianggap sebagai beban. (Mat. 11:30)
10. Cinta memberikan segala-galanya dengan tidak mengharapkan balasan. (Yoh. 3:16)
11. Cinta kekanak-kanakan berkata: “Aku mencintaimu karena aku membutuhkanmu.” Cinta dewasa berkata: “Aku membutuhkanmu karena aku mecintaimu.” (1Yoh. 3:16)
12. Cinta memang benar seperti yang terdengar, terlihat, tertulis, dan dibicarakan banyak orang. Cinta patut diperjuangkan dengan mempertaruhkan semua yang ada untuk mendapatkannya. (1Yoh. 3:1)
13. Cinta adalah suatu pencarian. (Gal. 5:14)
14. Kebiasaan terlihat indah di dalam cinta. (2Kor. 8:12)
15. Keuntungan cinta pada pandangan pertama adalah memperlambat pandangan yang kedua. (Rm. 5:8)
16. Cinta adalah satu-satunya gairah yang memasukkan kebahagiaan orang lain dalam mimpinya. (Yoh. 14:1-3)
17. Cinta adalah satu-satunya usaha yang sangat boros:meskipun cinta itu diberikan, dibuang, disebarkan, dikosongkan dari perbendaharaan anda, anda akan memiliki lebih banyak dari semula. (Luk. 6:38)
18. Untuk mencintai seseorang, kita hanya dapat megharapkan kebaikan baginya. (1Kor. 10:24)
19. Cinta mengubah semua hati yang keras menjadi lembut. (Rm. 8:6)
20. Kebersamaan menguatkan cinta. (Fil. 1:7)
21. Ketidakhadiran mempertajam cinta. (2Tim. 1:4)
22. Cinta adalah apa yang telah kita alami bersama dengan seseorang. (Kis. 20:31-32)
23. Hargailah kebajikannya. Jangan terlalu melihat kesalahan-kesalahannya. (Kid. 5:16)
24. Bagaimana aku dapat mencintaimu? Izinkan aku melakukan banyak hal untuk menunjukkan cintaku. (Hos. 3:1)
25. Pembicaraan intim dengan pasangan dapat meringankan beban perjalanan yang penuh dengan tantangan. (Kid. 4:1)
26. Pertahankan hal-hal yang sudah disetujui bersama dan rundingkan hal-hal yang dapat dikompromikan. (Flp. 2:4)
27. Cinta bukan hanya saling memandang satu sama lain, namun bersama-sama melihat pada satu tujuan. (Kis. 2:44-45)
28. Cinta memenuhi dan menyelesaikan banyak hal ketika salah satu dari pasangan tidak berdaya dan tidak berpengharapan. (Pkh. 4:10)
29. Tidak ada satu bagianpun yang ada padamu yang tidak aku ketahui, tidak kuingat, dan tidak kuinginkan.(Kid 5:2)
30. Tiada hubungan yang tidak bermasalah. (Pkh. 7:29)
31. Cinta berani mengambil risiko untuk melihat impian pasangan anda menjadi kenyataan. (1Ptr. 3:6)
32. Kita dapat memberi tanpa mengasihi, tetapi kita tidak dapat mengasihi tanpa memberi. (Ams. 20:22)
33. Cinta memerintah tanpa pedang. Cinta mengikat tanpa tali. (2Kor. 3:17)
34. Anda tidak bisa membuat saya berduka bila saya memiliki cinta. (Rm. 8:1-2)
35. Tidak ada yang kalah atau menang dalam suatu konflik, tetapi itu akan menjadi terobosan baru menuju pengertian yang lebih baik satu sama lain. (Rm. 13:10)
36. “Aku mencintaimu”. Itu berarti: “kamu, kamu,kamu dan hanya kamu seorang.” (1Ptr. 3:7)
37. Pernikahan bagaikan proses pembedahan karena sifat ingin dipuji dari seorang wanita dan sifat mementingkan diri sendiri dari seorang pria diambil tanpa memakai obat bius. (1Kor. 13:5)
38. Pernikahan adalah petualangan menuju keintiman, sedangkan keintiman adalah keterbukaan seseorang terhadap yang lain. (Rm. 12:9)
39. Tujuan pernikahan bukan untuk mempunyai pikiran yang sama, tetapi bagaimana supaya berpikir secara bersama-sama. (Ef. 4:3)
40. Pernikahan yang sukses membutuhkan jatuh cinta berulang kali kepada orang yang sama. (1Ptr. 1:22)

Ada dua jenis cinta. Cinta yang didasari oleh Firman Tuhan dan cinta yang didasari oleh hawa nafsu, pikiran sendiri. Cinta yang benar adalah cinta yang selalu memberi kasih dan saling berbagi tanpa syarat. Ketika seseorang semakin dewasa dalam Tuhan, otomatis cinta yang dia berikan pada pasangannya, adalah cinta yang murni, karena dia memiliki pikiran Kristus; di mana, harus ada kebenaran dan kekudusan hidup! Jadi cintailah cinta dengan benar, jangan merusaknya dengan hawa nafsu. (TDmail)

Bandwidth and Storage Calculator

Perhitungan Bandwith CCTV


http://kozik.com/calculator.html

When I Need You

Rod Steward

DI MANA LETAK KEBAHAGIAAN?

Konon pada suatu waktu, Tuhan memanggil tiga malaikatnya. Sambil memperlihatkan sesuatu Tuhan berkata, “Ini namanya Kebahagiaan. Ini sangat bernilai sekali. Ini dicari dan diperlukan oleh manusia. Simpanlah di suatu tempat supaya manusia sendiri yang menemukannya. Jangan ditempat yang terlalu mudah sebab nanti kebahagiaan ini disia-siakan. Tetapi jangan pula di tempat yang terlalu susah sehingga tidak bisa ditemukan oleh manusia. Dan yang penting, letakkan kebahagiaan itu di tempat yang bersih”.

Setelah mendapat perintah tersebut, turunlah ketiga malaikat itu langsung ke bumi untuk meletakkan kebahagiaan tersebut. Tetapi dimana meletakkannya?

Malaikat pertama mengusulkan, “Letakan dipuncak gunung yang tinggi”.
Tetapi para malaikat yang lain kurang setuju.
Lalu malaikat kedua berkata, “Latakkan di dasar samudera”.

Usul itupun kurang disepakati.

Akhirnya malaikat ketiga membisikkan usulnya. Ketiga malaikat langsung sepakat. Malam itu juga ketika semua orang sedang tidur, ketiga malaikat itu meletakkan kebahagiaan di tempat yang dibisikkan tadi.

Sejak hari itu kebahagiaan untuk manusia tersimpan rapi di tempat itu. Rupanya tempat itu cukup susah ditemukan. Dari hari ke hari, tahun ke tahun, kita terus mencari kebahagiaan. Kita semua ingin menemukan kebahagiaan.

Kita ingin merasa bahagia. Tapi dimana mencarinya?

Ada yang mencari kebahagiaan sambil berwisata ke gunung, ada yang mencari di pantai, Ada yang mencari ditempat yang sunyi, ada yang mencari ditempat yang ramai. Kita mencari rasa bahagia di sana-sini: di pertokoan, di restoran, ditempat ibadah, di kolam renang, di lapangan olah raga, di bioskop, di layar televisi, di kantor, dan lainnya. Ada pula yang mencari kebahagiaan dengan kerja keras, sebaliknya ada pula yang bermalas-malasan. Ada yang ingin merasa bahagia dengan mencari pacar, ada yang mencari gelar, ada yang menciptakan lagu, ada yang mengarang buku, dll.

Pokoknya semua orang ingin menemukan kebahagiaan. Pernikahan misalnya, selalu dihubungkan dengan kebahagiaan. Orang seakan-akan beranggapan bahwa jika belum menikah berarti belum bahagia. Padahal semua orang juga tahu bahwa menikah tidaklah identik dengan bahagia.

Juga kekayaan sering dihubungkan dengan kebahagiaan. Alangkah bahagianya kalu aku punya ini atau itu, pikir kita. Tetapi kemudian ketika kita sudah memilikinya, kita tahu bahwa benda tersebut tidak memberi kebahagiaan.

Kita ingin menemukan kebahagiaan. Kebahagiaan itu diletakkan oleh tiga malaikat secara rapi. Dimana mereka meletakkannya? Bukan dipuncak gunung seperti diusulkan oleh malaikat pertama. Bukan  didasar samudera seperti usulan malaikat kedua. Melainkan di tempat yang dibisikkan oleh malaikat ketiga.

Dimanakah tempatnya?

Saya menuliskan sepenggal kisah perjalanan hidup saya untuk berbagi rasa dengan teman-teman semua, bahwa untuk mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan itu tidaklah mudah. Perlu perjuangan. Ibarat sebuah berlian, dimana untuk mendapatkan kilauan yang cemerlang, harus terus diasah dan ditempa sehingga kemilauan yang dihasilkan terpancar dari dalamnya.

Begitu juga hidup ini.Kita harus rendah hati. Seringkali kita merasa minder dengan keberadaan diri kita. Sering kali kita berkata, ach… gue mah belum jadi orang. Tinggal aja masih ama ortu, ngontrak, TMI dll.

Kita harus ingat, bahwa yang menentukan masa depan kita adalah Tuhan. Dan kita harus menyadari bahwa jalan Tuhan bukan jalan kita.

Tuhan akan membuat semuanya INDAH pada waktunya.
Jika menurut buku ada 7 faktor (mental, spiritual, pribadi, keluarga, karir, keuangan dan fisik) yang menentukan sukses seseorang, mengapa tidak kita coba untuk mencapainya semua itu?
Setelah kita mencapainya, bagaimana kita membuat ke-7 faktor tersebut menjadi seimbang?

Yang penting disini adalah hikmat.
Barangsiapa yang bijaksana dapat mencapai kebahagiaan dan kesuksesan di dalam hidup ini.

Oh ya…, dimanakah para malaikat menyimpan kebahagiaan itu?
DI HATI YANG BERSIH.

 

 

 

ENTREPRENEURSHIP AND INOVATION MANAGEMENT

Dosen Pengasuh :

Sonny Sutedjo, SE,. MM